Senin, 15 Desember 2014

SAP KB




SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA BERENCANA (KB)

Topik             : Keluarga Berencana
Sub topik      :  Konseling Penggunaan Alat Kontrasepsi
Sasaran          :  Ny. Y dan Tn. F
Hari /tanggal : Jumat, 21 November 2014
Jam                : 15.00 WIB
Waktu           : 30 Menit
Tempat          : Rumah Tn. F Dusun Sawahan, Nogotirto, Gamping, Sleman

I .  Identifikasi masalah
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100% anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP.  Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang bermacam – macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan  AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka kelahiran.  Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang diinginkan.

III. Tujuan Intuksional Umum (TIU)
            Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.

IV. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan  penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:
1.      Pengertian alat kontrasepsi
2.      Macam-macam alat kontrasepsi
3.      Pertimbangan keuntungan dan kerugian dari masing-masing alat kontrasepsi
  1. Keterbatasan Kontrasepsi

V.  Materi
              Terlampir

VI. Metode :
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab/ Diskusi

VII. Media
Materi SAP
Leaflet
PPT

VIII. kegiatan pembelajaran
No
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
1.
5 menit
Pembukaan
 Memberikan salam
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menyebutkan  pokok bahasan yang  akan di sampaikan
Appersepsi
Waktu
Menjawab salam, mendengarkan dan memperhatikan
2.
15 menit
Pelaksanaan materi
Pelaksanaan materi penyuluhan secara berurutan dan terartur
Menyimak dan memperhatikan
Materi :
1.      Pengertian alat kontrasepsi
2.      Macam-macam alat kontrasepsi
3.      Pertimbangan keuntungan dan kerugian dari masing-masing alat kontrasepsi
  1. Keterbatasan Kontrasepsi
3.
5 menit
Evaluasi :
Bertanya pada Audien tentang materi yang telah dijelaskan
Memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada audience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan
Bertanya dan menjawab pertanyaan
4.
5 menit
Penutup
Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Ucapan Terimah Kasih
mengucapkan salam
Menjawab salam




IX.  Pengesahan
Yogyakarta, 10 November  2014
Sasaran




Ny. F

Penyuluh




Siti Nurul Rahayu

Mengetahui





Ns. Sarwinanti, M. Kep., Sp. Mat

                                                                                        


X. Evaluasi
            Metode evaluasi          : Diskusi tanya jawab
            Jenis pertanyaan          : lisan
Jumlah soal                  : 2 soal 


XI. Lampiran materi
1.      Pengertian alat kontrasepsi
2.      Macam-macam alat kontrasepsi serta pertimbangan keuntungan dan kerugian
  1. Keterbatasan Kontrasepsi

                                       ALAT-ALAT KONTRASEPSI
A.    Pengertian alat-alat kontrasepsi
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya.

Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim.  Kontrasepsi dapat reversible (kembali)  atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.

Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal  seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%.


Metode Kontrasepsi
Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi:
1.      Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2.      Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel
3.      Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

B.     Macam-macam alat kontrasepsi serta pertimbangan keuntungan dan kerugian

Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1.      Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
·         Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
·         Kenaikan berat badan
·         Muncul flek hitam pada wajah
·         Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
·         Menekan ovulasi\
·         Mencegah implantasi
·         Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
·         Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

a)      Pil oral kombinasi
·         Afektif dan reversible
·          Harus diminum setiap hari
·         Efek samping yang serius jarang terjadi
·         Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
·         Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
·         Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
1)      Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
2)      Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
3)      Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
1)      Memiliki efektifitas yang tinggi
2)      Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
3)      Tidak mengganggu hubungan seksual
4)      Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
5)      Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
6)      Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
7)      Untuk kontrasepsi darurat

Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
1)      Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
2)      Mual, terutama pada 3 bulan pertama
3)      Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
4)      Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
5)      Meningkatkan TD

b)     Suntik
Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
a.       DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM
b.      Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam

Kelebihan suntik progestin, yaitu:
1.      Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
2.      Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
3.      Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
4.      Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu:
1.      Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
2.      Klien bergantung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
3.      Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali

Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
1.      Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
2.      Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
3.      Efek samping yang kecil
4.      Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

Kekurangan suntik kombinasi, yaitu
1.      Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
2.      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
3.      Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
4.      Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

c)      Implant
Efektif  5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.

Keuntungan implant, yaitu:
1.      Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
2.      Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
3.      Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Kekurangan implant, yaitu:
1.      Perubahan pola haid
2.      Nyeri kepala dan nyeri dada
3.      Peningkatan/penurunan BB
4.      Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

2.      KB non hormonal
a.      AKDR (IUD)
Cara kerja:
1)      Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2)      Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3)      Mencegah sperma dan ovum bertemu.

Keuntungan IUD, yaitu:
1)      Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2)      Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3)      Tidak mempengaruhi ASI.
4)      Metode jangka panjang
5)      Dapat digunakan sampai menopouse.

Efek samping penggunaan IUD:
1)      Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2)      Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3)      Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4)      Saat haid lebih sakit

b.      Kondom
Cara kerja:
1)      Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2)      Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.

Keuntungan kondom, yaitu:
1)      Tidak mengganggu produksi ASI.
2)      Mencegah PMS
3)      Mencegah ejakulasi dini.
4)      Mencegah terjadinya kanker serviks.
5)      Mencegah imunoinfertiltas.
6)      Murah dan dapat diberi secara umum.
7)      Memberi dorongan suami untuk ber KB. 

Efek samping:
1)      Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
2)      Alergi
3)      Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

3.      KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)

a.       Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.

Keuntungan:
1)      Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2)      Tidakk mengganggu produsi ASI
3)      Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4)      Tidak ada efek samping
5)      Tidak memerlukan alat

b.      Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
Tabel menghitung masa subur
Lamanya Daur Haid
Hari Pertama Masa Subur
Hari Terakhir Masa Subur
21 hari
22 hari
23 hari
24 hari
25 hari
26 hari
27 hari
28 hari
29 hari
30 hari
31 hari
32 hari
33 hari
34 hari
35 hari
Hari ke 3
Hari ke 4
Hari ke 5
Hari ke 6
Hari ke 7
Hari ke 8
Hari ke 9
Hari ke 10
Hari ke 11
Hari ke 12
Hari ke 13
Hari ke 14
Hari ke 15
Hari ke 16
Hari ke 17
Hari ke 10
Hari ke 11
Hari ke 12
Hari ke 13
Hari ke 14
Hari ke 15
Hari ke 16
Hari ke 17
Hari ke 18
Hari ke 19
Hari ke 20
Hari ke 21
Hari ke 22
Hari ke 23
Hari ke 24
Jika pasangan suami istri ingin menggunakan metode ini sebaiknya tidak bersenggama pada masa subur. Untuk menentukan masa subur pada siklus haid terpendek 21 hari dan terpanjang 35 hari adalah siklus haid terpendek -18 dan siklus haid terpanjang -11

c.       MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.

Keterbatasannya:
1)      Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui  dalam 30 menit pasca persalinan
2)      Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
3)      Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4)      Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
5)      Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.

4.      Kontrasepsi mantap terdiri dari:
a.       Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap

b.      Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.







C.    KETERBATASAN KONTRASEPSI

Pertimbangan dalam Kontrasepsi Kondom

Keuntungan
Efek samping
Pertimbangan lain
Pria menggunakan kondom segera sebelum melakukan hubungan seksual dan membuangnya setiap habis digunakan.



Reaksi alergi dan iritasi
Kondom lateks memberi perlindungan terhadap penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual.

Kondom banyak tersedia di toko obat bebas.

Kondom harus di gunakan secara benar. Agar efektif, metode ini memerlukan kerjasama dari pasangan.




Pertimbangan dalam Kontrasepsi PIL

Keuntungan
Efek samping
Pertimbangan lain
Harus diminum setiap hari
Menstruasi (perdarahan) tidak teratur selama beberapa bulan pertama.

Mual, perut kembung, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, nyeri payudara, migrain, sakit kepala, pertambahan berat badan, jerawat, dan gelisah.
Wanita yang berusia di atas 35 tahun dan perokok tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi oral.
Untuk kontrasepsi oral kombinasi (mengandung estrogen dan progestin), seorang wanita mengkonsumsi pil aktif setiap hari selama 3 pekan, kemudian diikuti dengan minum tablet inaktif selama 1 pekan.

Beberapa gangguan juga dapat mengurangi penggunaannya
Untuk kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin saja maka pil diminum setiap hari.
Meningkatkan resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah & kemungkinan kanker leher rahim
Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral, lebih jarang mendapat kram perut saat haid, Jerawat, perdarahan tak teratur, kemungkinan terkena osteoporosis, serta resiko mendapat beberapa jenis kanker tertentu
Kunjungan ke dokter dilakukan secara periodik untuk mengulangi resep
Peningkatan risiko bekuan darah dan kemungkinan kanker serviks


Pertimbangan dalam Kontrasepsi SUNTIK

Keuntungan
Efek Samping
Pertimbangan Lain

Injeksi diberikan oleh dokter setiap 3 bulan

Terjadi perdarahan tidak teratur (seiring waktu, perdarahan makin jarang terjadi) atau tidak menstruasi sama sekali saat kontrasepsi injeksi digunakan.


Metode ini mengurangi risiko terjadinya kanker rahim (endometrial), penyakit radang panggul, dan anemia karena kekurangan zat besi.

Sedikit kenaikan berat badan, sakit kepala, dan kehilangan kepadatan tulang secara sementara



Pertimbangan dalam Kontrasepsi IMPLANT

keuntungan
Efek samping
Pertimbangan lain
Kontrasepsi implan hanya perlu dipasang 1 kali untuk pemakaian selama 3 tahun. Implan dipasang oleh seorang dokter.
Menstruasi tidak teratur selama tahun pertama pemakaian.

Larangan sama seperti penggunaan kontrasepsi oral
Sakit kepala dan penambahan berat badan
Diperlukan torehan untuk mengeluarkan implant



Pertimbangan dalam Kontrasepsi KALENDER/ PANTANG BERKALA
Keuntungan
Efek samping
Pertimbangan lain
Wanita memeriksa suhu tubuh, lendir vagina dan gejala lain atau kombinasi dari ketiganya hampir setiap hari.
Tidak ada.
Metode ini memerlukan ketekunan wanita dan hubungan seksual tidak dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan.

Metode ini kurang efektif bagi wanita yang mempunyai siklus mentruasi tidak teratur






Pertimbangan dalam Kontrasepsi AKDR/ SUSUK/ IUD
Keuntungan
Efek samping
Pertimbangan lain
IUD/ AKDR hanya perlu dipasang setiap 5-10 tahun sekali, tergantung dari tipe alat yang digunakan. Alat tersebut harus dipasang atau dilepas oleh dokter.
Perdarahan dan rasa nyeri
Perforasi rahim (jarang sekali).
Kadangkala IUD / AKDR dapat terlepas





DAFTAR PUSTAKA

1.      Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1989, Pengayoman Medis Keluarga berencana
2.      Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1992, Panduan MKET IUD bagi  PPLKB/PLKB
3.      Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia Jakarta, 1992, Panduan Kontap Bagi PPLKB/PLKB
4.      Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Biro Penerangan dan Motivasi, 1987, Pelembagaan NKKB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar