SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA
BERENCANA (KB)
Topik : Keluarga Berencana
Sub topik : Konseling
Penggunaan Alat Kontrasepsi
Sasaran : Ny.
Y dan Tn. F
Hari /tanggal : Jumat, 21 November 2014
Jam :
15.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat :
Rumah Tn. F Dusun Sawahan,
Nogotirto, Gamping, Sleman
I . Identifikasi
masalah
Saat ini
setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan
berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan
usianya. Pada saat ini dari 100% anak-anak
yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke
jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan putus
sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang
memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah
menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB)
merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak anak untuk
menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang bermacam –
macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah
satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI
dan AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan
penting untuk mengngontrol angka kelahiran. Selain itu, masyarakat harus
mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan agar
memberikan efek yang sesuai dengan yang diinginkan.
III. Tujuan
Intuksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan
alat kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat
kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
IV. Tujuan
Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga
dapat menjelaskan kembali:
1.
Pengertian alat kontrasepsi
2.
Macam-macam alat kontrasepsi
3.
Pertimbangan keuntungan dan kerugian dari
masing-masing alat kontrasepsi
- Keterbatasan Kontrasepsi
V. Materi
Terlampir
VI. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab/ Diskusi
VII. Media
Materi SAP
Leaflet
PPT
VIII. kegiatan
pembelajaran
No
|
Waktu
|
Kegiatan penyuluhan
|
Kegiatan peserta
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan
Memberikan
salam
Menjelaskan
tujuan pembelajaran
Menyebutkan pokok bahasan yang akan di sampaikan
Appersepsi
Waktu
|
Menjawab
salam, mendengarkan
dan memperhatikan
|
2.
|
15 menit
|
Pelaksanaan
materi
Pelaksanaan
materi penyuluhan secara berurutan dan terartur
|
Menyimak dan
memperhatikan
|
Materi :
1.
Pengertian alat kontrasepsi
2.
Macam-macam alat kontrasepsi
3.
Pertimbangan keuntungan dan kerugian dari
masing-masing alat kontrasepsi
|
|||
3.
|
5 menit
|
Evaluasi :
Bertanya pada Audien tentang
materi yang telah dijelaskan
Memberi
kesempatan kepada audience untuk bertanya
Memberikan
kesempatan kepada audience untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan
|
Bertanya dan
menjawab pertanyaan
|
4.
|
5 menit
|
Penutup
Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Ucapan Terimah Kasih
mengucapkan
salam
|
Menjawab
salam
|
IX. Pengesahan
Yogyakarta, 10 November
2014
Sasaran
Ny. F
|
Penyuluh
Siti Nurul Rahayu
|
|
|
Mengetahui
Ns. Sarwinanti, M. Kep., Sp. Mat
|
X. Evaluasi
Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan : lisan
Jumlah soal : 2 soal
XI. Lampiran materi
1.
Pengertian alat kontrasepsi
2.
Macam-macam alat kontrasepsi serta pertimbangan keuntungan
dan kerugian
- Keterbatasan Kontrasepsi
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
A. Pengertian alat-alat
kontrasepsi
Keluarga
berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.
Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif
untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan
penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di
Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi
karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan
setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara
penggunaannya.
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible (kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.
Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%.
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible (kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.
Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%.

Pertimbangan pemakaian alat
kontrasepsi:
1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi
yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2. Usia ibu >
35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan
rendah dan reversibel/ireversibel
3. Usia reproduksi sehat: effektif,
reversible dan tidak mengganggu ASI
B.
Macam-macam
alat kontrasepsi serta pertimbangan keuntungan
dan kerugian
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di
Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi
mantap.
1.
Adapun KB hormonal
Efek
samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
·
Menstruasi menjadi tidak
teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
·
Kenaikan berat badan
·
Muncul flek hitam pada
wajah
·
Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
·
Menekan ovulasi\
·
Mencegah implantasi
·
Mengentalkan lendir servik,
sehingga sulit dilalui oleh sperma
·
Pergerakan tuba terganggu,
sehingga transportasi telur juga terganggu
a) Pil oral kombinasi
·
Afektif dan reversible
·
Harus
diminum setiap hari
·
Efek samping yang serius
jarang terjadi
·
Efek samping yang sering
timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
·
Tidak dianjurkan pada
wanita yang sedang menyusui
·
Dapat digunakan sebagai
alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil oral
kombinasi, yaitu:
1) Monofasik:
pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
2) Bifasik:
pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
3) Trifasik:
pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
Kebihan
pil oral kombinasi,
yaitu:
1) Memiliki
efektifitas yang tinggi
2) Resiko
terhadap kesehatan sangat kecil
3) Tidak
mengganggu hubungan seksual
4) Siklus
haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
5) Dapat
digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
6) Mudah
diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
7) Untuk
kontrasepsi darurat
Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
1) Mahal
dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
2) Mual,
terutama pada 3 bulan pertama
3) Perdarahan
bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
4) Nyeri
payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
5) Meningkatkan
TD
b) Suntik
Suntik progestin
Merupakan metoda
kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya
ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi
ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
a. DMPA
mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM
b. Depo
Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM
dalam
Kelebihan suntik progestin,
yaitu:
1. Sangat
efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
2. Tidak
mempengaruhi hubungan suami istri
3. Tidak
mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
4. Tidak
berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik progestin,
yaitu:
1. Sering
ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
2. Klien
bergantung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
3. Peningkatan
BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian
Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25
mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan
injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi,
yaitu:
1. Resiko
terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
2. Tidak
diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
3. Efek
samping yang kecil
4. Klien
tidak perlu menyimpann obat suntik
Kekurangan suntik kombinasi, yaitu
1. Terjadi
perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
2. Mual,
sakit kepala, nyeri payudara ringan
3. Ketergantungan
terhadap pelayanan kesehatan
4. Peningkatan
BB dan terlambat kembali kesuburannya
c) Implant
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri
dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat
dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan
pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa
perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
1.
Daya guna tinggi,
perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang
cepat setelah pencabutan
2.
Tidak memerlukan
pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan
tidak mempengaruhi ASI
3.
Klien kontrol ke klinik
jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan
kebutuhan
Kekurangan implant, yaitu:
1. Perubahan
pola haid
2. Nyeri
kepala dan nyeri dada
3. Peningkatan/penurunan
BB
4. Memerlukan
pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan
2.
KB non hormonal
a. AKDR (IUD)
Cara
kerja:
1)
Menghambat
kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2)
Mencegah
implantasi telur dalam uterus.
3)
Mencegah
sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1)
Tidak
mempengaruhi hubungan seksual.
2)
Meningkatkan
kenyamanan hubungan seksual.
3)
Tidak
mempengaruhi ASI.
4)
Metode
jangka panjang
5)
Dapat
digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
1)
Menstruasi
menjadi lebih lama dan banyak
2)
Perubahan
siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3)
Perdarahan
irreguler (spotting) di antara menstruasi
4)
Saat
haid lebih sakit
b. Kondom
Cara kerja:
1)
Menghalangi
bertemunya sperma dan sel telur.
2)
Mencegah
penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1)
Tidak
mengganggu produksi ASI.
2)
Mencegah
PMS
3)
Mencegah
ejakulasi dini.
4)
Mencegah
terjadinya kanker serviks.
5)
Mencegah
imunoinfertiltas.
6)
Murah
dan dapat diberi secara umum.
7)
Memberi
dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1)
Kondom
rusak atau bocor sebelum berhubungan
2)
Alergi
3)
Mengurangi
kenikmatan hubungan seksual
3.
KB yang tanpa memakai alat
apapun (alamiah)
a. Coitus
interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana
senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi
jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan
sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian
tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat
dicegah.
Keuntungan:
1)
Efektif
bila dilaksanakan dengan benar
2)
Tidakk
mengganggu produsi ASI
3)
Dapat
digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4)
Tidak
ada efek samping
5)
Tidak
memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa
subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan,
faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak
teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan
siklus terpendek dikurangi 18.
Tabel menghitung masa
subur
Lamanya Daur Haid
|
Hari Pertama Masa Subur
|
Hari Terakhir Masa Subur
|
21 hari
22 hari
23 hari
24 hari
25 hari
26 hari
27 hari
28 hari
29 hari
30 hari
31 hari
32 hari
33 hari
34 hari
35 hari
|
Hari ke 3
Hari ke 4
Hari ke 5
Hari ke 6
Hari ke 7
Hari ke 8
Hari ke 9
Hari ke 10
Hari ke 11
Hari ke 12
Hari ke 13
Hari ke 14
Hari ke 15
Hari ke 16
Hari ke 17
|
Hari ke 10
Hari ke 11
Hari ke 12
Hari ke 13
Hari ke 14
Hari ke 15
Hari ke 16
Hari ke 17
Hari ke 18
Hari ke 19
Hari ke 20
Hari ke 21
Hari ke 22
Hari ke 23
Hari ke 24
|
Jika pasangan suami
istri ingin menggunakan metode ini sebaiknya tidak bersenggama pada masa subur.
Untuk menentukan masa subur pada siklus haid terpendek 21 hari dan terpanjang
35 hari adalah siklus haid terpendek -18 dan siklus haid terpanjang -11
c. MAL
(metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila:
menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi
kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan
pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan
ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada
6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama,
tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak
perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1)
Perlu
persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan
2)
Mungkin
sulit dilakukan karena kondisi sosial
3)
Efektifitas
tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4)
Tidak
melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan
HIV/AIDS.
5)
Yang
dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya
berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.
4.
Kontrasepsi mantap terdiri
dari:
a. Tubektomi
(MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan
kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke
arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi,
reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap
b. Vasektomi
(MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan
kanan pada pria untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan
dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas :
rendah, disebut kontrasepsi mantap.
C.
KETERBATASAN KONTRASEPSI
Pertimbangan
dalam Kontrasepsi Kondom
|
||
Keuntungan
|
Efek
samping
|
Pertimbangan
lain
|
Pria
menggunakan kondom segera sebelum melakukan hubungan seksual dan membuangnya
setiap habis digunakan.
|
Reaksi
alergi dan iritasi
|
Kondom
lateks memberi perlindungan terhadap penyakit yang ditularkan lewat hubungan
seksual.
|
Kondom
banyak tersedia di toko obat bebas.
|
Kondom
harus di gunakan secara benar. Agar efektif, metode ini memerlukan kerjasama
dari pasangan.
|
Pertimbangan
dalam Kontrasepsi PIL
|
||
Keuntungan
|
Efek
samping
|
Pertimbangan
lain
|
Harus
diminum setiap hari
|
Menstruasi
(perdarahan) tidak teratur selama beberapa bulan pertama.
Mual,
perut kembung, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, nyeri payudara,
migrain, sakit kepala, pertambahan berat badan, jerawat, dan gelisah.
|
Wanita
yang berusia di atas 35 tahun dan perokok tidak dianjurkan menggunakan
kontrasepsi oral.
|
Untuk
kontrasepsi oral kombinasi (mengandung estrogen dan progestin), seorang
wanita mengkonsumsi pil aktif setiap hari selama 3 pekan, kemudian diikuti
dengan minum tablet inaktif selama 1 pekan.
|
Beberapa
gangguan juga dapat mengurangi penggunaannya
|
|
Untuk
kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin saja maka pil diminum setiap
hari.
|
Meningkatkan
resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah & kemungkinan kanker leher
rahim
|
Wanita
yang menggunakan kontrasepsi oral, lebih jarang mendapat kram perut saat
haid, Jerawat, perdarahan tak teratur, kemungkinan terkena osteoporosis,
serta resiko mendapat beberapa jenis kanker tertentu
|
Kunjungan
ke dokter dilakukan secara periodik untuk mengulangi resep
|
Peningkatan
risiko bekuan darah dan kemungkinan kanker serviks
|
Pertimbangan
dalam Kontrasepsi SUNTIK
|
||
Keuntungan
|
Efek Samping
|
Pertimbangan Lain
|
Injeksi
diberikan oleh dokter setiap 3 bulan
|
Terjadi
perdarahan tidak teratur (seiring waktu, perdarahan makin jarang terjadi)
atau tidak menstruasi sama sekali saat kontrasepsi injeksi digunakan.
|
Metode
ini mengurangi risiko terjadinya kanker rahim (endometrial), penyakit radang
panggul, dan anemia karena kekurangan zat besi.
|
Sedikit
kenaikan berat badan, sakit kepala, dan kehilangan kepadatan tulang secara
sementara
|
Pertimbangan
dalam Kontrasepsi IMPLANT
|
||
keuntungan
|
Efek samping
|
Pertimbangan lain
|
Kontrasepsi
implan hanya perlu dipasang 1 kali untuk pemakaian selama 3 tahun. Implan
dipasang oleh seorang dokter.
|
Menstruasi
tidak teratur selama tahun pertama pemakaian.
|
Larangan
sama seperti penggunaan kontrasepsi oral
|
Sakit
kepala dan penambahan berat badan
|
Diperlukan
torehan untuk mengeluarkan implant
|
Pertimbangan dalam Kontrasepsi KALENDER/ PANTANG BERKALA
|
||
Keuntungan
|
Efek
samping
|
Pertimbangan
lain
|
Wanita memeriksa suhu tubuh,
lendir vagina dan gejala lain atau kombinasi dari ketiganya hampir setiap
hari.
|
Tidak ada.
|
Metode ini memerlukan ketekunan
wanita dan hubungan seksual tidak dilakukan selama beberapa hari dalam
sebulan.
|
Metode ini kurang efektif bagi
wanita yang mempunyai siklus mentruasi tidak teratur
|
Pertimbangan dalam Kontrasepsi AKDR/ SUSUK/ IUD
|
||
Keuntungan
|
Efek
samping
|
Pertimbangan
lain
|
IUD/ AKDR hanya perlu dipasang
setiap 5-10 tahun sekali, tergantung dari tipe alat yang digunakan. Alat
tersebut harus dipasang atau dilepas oleh dokter.
|
Perdarahan dan rasa nyeri
Perforasi rahim (jarang sekali).
|
Kadangkala IUD / AKDR dapat
terlepas
|
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional, 1989, Pengayoman Medis Keluarga berencana
2. Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional, 1992, Panduan MKET IUD bagi PPLKB/PLKB
3. Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia
Jakarta, 1992, Panduan Kontap Bagi PPLKB/PLKB
4.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Biro Penerangan dan Motivasi,
1987, Pelembagaan NKKB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar