Kamis, 28 Februari 2013

Ilmu Filsafat dalam Psikologi keperawatan

NO
EPISTIMOLOGI
KETERANGAN
1
Metode ilmu psikologi kesehatan
  • Metodologi Eksperimental : Penelitian
  •   Observasi Ilmiah : Tingkah laku
  •   Sejarah Kehidupan (biografi) : Jiwa
  •   Wawancara : Tanya jawab pemeriksa dan yg di periksa
  •  Angket : Wawancara dalam bentuk tertulis
  •  Pemeriksaan psikologi :  Mengukur dan mengetahui : minat, bakat,keperibadian,dan kecerdasan seseorang
  •  Analisis karya : Menganalisis gambar, atau karangan yg sudah di buat.
  • Statistik : Mengumpulkan data dalam penelitian.
2
Pendekatan ilmu psikologi kesehatan
  • Perilaku : Respon atau stimulasi yang dating seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali
  • Kognitif : Tingkah laku melalui proses mental
  • Psikoanalisa :
    Kehidupan individu yang dikuasai oleh alam bawah sadar
  • Fenomenologi :
    Pengalaman subjektif  individu

3
Kerangka teori ilmu psikologi
Kesehatan
  • Pola ukur yang deduktif yang berpangkal pada prilaku dan sifat sifat jiwa yang terdapat dalam individu.
4
Tipe argumentasi ilmu psikologi kesehatan
  • Tahap ilmu psikologi yang menyangkut jiwa individu yang tidak dapat di ganngu atau kribadian yang di miliki.
5

Fungsi ilmu psikologi kesehatan
  • Menjelaskan :
    Penjelasan berupa deskripsi
  • Memprediksikan :
    Memprediksi bagaimana sesuatu bisa terjadi
  • Pengendalian :
    Mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang di harapkan.
6
Tolak ukur ilmu psikologi kesehatan
  •  Kimunikasi pasien dengan perawat yang di lakukan dengan keperawatan.
7
Prinsip prinsip ilmu psikologi kesehatan
  • Kognitif
·         Belajar lewatinteraksi social
·         Belajar lewat pengalaman sendiri
·         Belajar aktif

8
Kelompok ilmu psikologi kesehatan
  • Komunikasi
  • Memahami permasalahan pasien
9
Hubungan antara subyek dan obyek ilmu psikologi
  •   Keterkaitan antara subjek dan objek yang diteliti
·  Hubungan antara pasien dan perawat.
10
Sumber-sumber ilmu psikologi kesehatan
  • Jiwa manusia
  • Isikis
  • Fisik
  • Karakter
  • Pribadi

Rabu, 27 Februari 2013

Konsep dasar PROSES KEPERAWATAN

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

   Sebagai calon perawat profesional kita wajib mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan proses keperawatan. Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan seorang perawat untuk mengkaji respon manusia terhadap masalah kesehatannya, lalu membuat rencana keperawatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mencapai atau mempertahankan bio-psiko-sosio-spiritual klien secara optimal, perawat harus menggunakan metode yang sistematis dan terstruktur.

  Ada 5 tahapan yang harus kita pelajari dan perhatikan dengan seksama ketika sedang merencanakan asuhan keperawatan, antara lain: Pengkajian, Diagnosis, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi.


Proses Keperawatan
Aktivitas keperawatan
PENGKAJIAN
Mengumpulkan data pasien.
DIAGNOSA
Menuliskan diagnosis keperawatan,
Menentukan skala prioritas.
PERENCANAAN
Menuliskan tujuan keperawatan,
Merencanakan tindakan keperawatan.
IMPLEMENTASI
Melakukan Asuhan Keperawatan.
EVALUASI
Evaluasi tujuan yang telah dicapai,
Mengkaji kembali rencana keperawatan.


*Lalu apa tujuannya, mbak?*

Tujuannya :
Untuk menuliskan rencana keperawatan dan petunjuk tindakan keperawatan apa yang harus diberikan terhadap klien.

*ingat kita harus berfikir kritis karena kasus yang satu belum tentu sama dengan yang lain*

Dosen saya IDK 1, dr. Suwono selalu menekankan untuk SELALU mengetahui kepentingan dalam melakukan sebuah kegiatan. Jadi, saya akan menjabarkan juga kepentingan dari mempelajari konsep dasar Proses keperawatan.

Kepentingannya :
Perawat menggunakan proses keperawatan untuk membuat rencana keperawatan, serta menetapkan penatalaksaanaan masalah pasien secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.

*ok, mbak. Setelah saya tahu apa ini itu, lalu keuntungan apalagi yang saya dapat?*

Bigini pembaca yang budiman, banyak hal yang bisa menguntungkan kita maupun klien kita.

Keuntungan :

1.       Mempunyai rasa percaya diri
2.       Kepuasan bekerja

3.       Pengembangan profesional

4.       Membantu staff dalam melaksanakan tugas

5.       Berpartisipasi dalam merawat dirinya sendiri

6.       Asuhan keperawatan yang berkesinambungan

7.       Meningkatkan kualitas keperawatan

Jadi bagaimana? Tentunya penting sekali ya, kita mempelajari konsep dasar proses kepperawatan.


Untuk sementara, secuil tulisan ini yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan teruslah memburu ilmu

--Cheers :) Wassalam--

Senin, 25 Februari 2013

PENGKAJIAN


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Pengkajian merupakan proses dasar dalam keperawatan. Pengkajian Keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien.

Tujuan dari pengkajian  : Menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman yang berkaitan,praktik kesehatan, tujuan, dan nilai gaya hidup yang dilakukan klien.
Informasi yang terkandung dalam data adalah dasar untuk merencanakan asuhan keperawatan, mengembangkan, dan memperbaiki sepangjang waktu asuhan perawatan untuk klien.
Pengkajian harus relevan. Perawat juga harus menggunakan pendekatan berfikir kritis untuk pengkajian. Penilaian mandiri tentang kapan pertanyaan dan pengukuran diperlukan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman klinik perawat  (Gordon, 1994)


TIPOLOGI 11 POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
Ø  Pola persepsi—manajemen kesehatan
Ø  Pola nutrisi—metabolik
Ø  Pola eliminasi
Ø  Pola aktivitas—latihan
Ø  Pola kognitif—perseptual
Ø  Pola tidur—istirahat
Ø  Pola konsep diri—persepsi diri
Ø  Pola peran—berhubungan
Ø  Pola seksualitas—reproduksi
Ø  Pola koping—stres—toleransi
Ø  Pola nilai—keyakinan















Pengkajian bersifat dinamis; pengkajian harus memungkinkan perawat untuk secara bebas menggali masalah yang relevan.

Dari Gordon M: Nursing diagnosis: process and application, ed 3, St Louis, 1994, Mosby.
          

      Data dasar klien yang komprehensif mencakup riwayat kesehatan keperawatan, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan laboraturium,dan diagnostik, dan informasidari anggota tim kesehatan serta keluarga pasien.
Carnevali dan Thomas    (1993) menyarankan dua pendekatan untuk mengumpulkan data. Yang pertama, format data dasar yang terstruktur, seperti 11 pola kesehatan di atas. Kedua, pendekatan berorientasi pada masalah yang difokuskan pada situasi klien saat ini.
Ketika klien dan perawat berinteraksi, perawat menanyakan pertanyaan yang relevan untuk mengumpulkan lebih banyak data.
Perawat mengumpulkan data yang bersifat deskriptif, singkat dan lengkap.pengkajian tidak mencakup kesimpulanatau pernyataan interpretatifyang tidak didukung data.
Data deskriptif berasal dari persepsi klien tentang gejala, persepsi dan pengamatan keluarga, pengamatan perawat, atau laporan dari anggota tim kesehatan.
Pengumpulan data yang tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak sesuai mengarah pada identifikasi kebutuhan perawatan klien yang tidak tepat, akibatnya diagnosa keperawatan yang dibuat menjadi tidak akurat, tidak lengkap atau tidak sesuai.



I.  TIPE DATA

Secara garis besar dikelompokan menjadi 2, data objektif dan data subjektif.
Data subjektif : persepsi klien tentang masalah kesehatan mereka, merupakan pernyataan yang disampaikan oleh klien dan dicatat sebagai kutipan langsung. Mencakup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik,atau sters mental.
Data objektif : pengamatan/ pengukuran yang dibuat oleh pengumpul data. Merupakan data yang sesungguhnya, yang dapat diobservasi dan dilihat oleh perawat. Mencakup pengkajian tekanan darah, identifikasi ukuran ruam tubuh, pengukuran suhu tubuh, dan lingkar kepala.




II.  SUMBER—SUMBER DATA
1.       Klien
2.       Keluarga dan Orang terdekat
3.       Anggota Tim Perawatan Kesehatan
4.       Catatan Medis
5.       Catatan Lain
6.       Tinjauan Literatur
7.       Pengalaman Perawat




III.  METODE PENGUMPULAN DATA
                                A.            Observasi
Adalah pengumpulan informasi melalui indera penglihatan, pendengaran penciuman, perabaan, dan alat perasa. Segala sesuatu yang dilihat, dirasa, didengar, dicium, dan dikecap harus dicatat sesuai apa adanya tanpa membuat penafsiran sendiri.

                              B.            Wawancara
Adalah pola komunikasi yang dilakukan untuk tujuan spesifik dan difokuskan pada isi yang spesifik. Pada umumnya dilakukan dengan pertemuan tatap muka. Wawancara dilakukan dalam rangka mengambil riwayat keperawatan pasien.

a)      Jenis Teknik Wawancara
·         Teknik Mencari—Masalah
·         Teknik Pemecahan—Masalah
·         Teknik Pertanyaan—Langsung
·         Teknik Pertanyaan—Terbuka

b)      Fase—Fase Wawancara
·         Fase Orientasi: perawat menelaah tujuan, tipe, dan metode wawancara
·         Fase Kerja : Perawat mulai mengajukan pertanyaan
·         Fase Terminasi : Tahap penyelesaian wawancara

c)       Menetapkan Hubungan Perawat—Klien


                            C.            Riwayat Kesehatan Keperawatan
Data yang dikumpulkan tentang tingkat kesejahteraan klien. Format riwayat kesehatan keperawatan antara lain;
A.      Informasi Biografi
B.      Alasan untuk Mencari Perawatan Kesehatan
C.      Harapan Klien
D.      Penyakit Saat ini
E.       Riwayat Kesehatan Masa Lalu
F.       Riwayat Keluarga
G.     Riwayat Lingkungan
H.      Riwayat Psikososial
I.        Kesehatan Spiritual
J.        Tinjauan Sistem

                            D.            Pengajian Fisik/ Pemerisaan
Penkajian fisik dan pengumpulan data laboraturium dan diagnostik mencakup pengumpulan objektif. Pemeriksaan fisik adalah mengukur tanda—tanda vital dan pengukuran hasil tertentu. Selain menggunakan panca indera, pemeriksaan juga dilakukan dengan menggunakan instrumen (alat pengukur), tujuannya untuk memastikan batas dimensi angka, irama, kuantitas, atau ukuran tertentu.
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui:

1.       Inspeksi : Melihat keadaan kulit, warna, turgor, postur tubuh, dll
2.       Palpasi : Pemeriksaan dengan melakukan perabaan
3.       Perkusi : Pemeriksaan dengan melakukan Ketukan
4.       Auskultasi : Pemeriksaan dengan Mendengar
5.       Data Diagnostik dan Laboratorium




IV.  MERUMUSKAN PENILAIAN KEPERAWATAN

·         Intrepetasi Data
·         Pengelompokan Data : data—data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokan. Banyak cara mengelompokan, salah satunya “teori Abraham Maslow yang berpendapat bahwa semua kebutuhan dasar umum terdiri dari beberapa tingkatan, dimana tingkatan kebutuhan dasar fisik harus terpenuhi lebih dulu sebelum kebutuhan tingkat yang lebih tinggi”.
Tingkat kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow :

1.       Kebutuhan Fisik : kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup. Udara (O), cairan, makanan, elektrolit, eliminasi, suhu tubuh, tidur (istirahat, relaksasi), energi, rasa nyaman, rangsangan, kebersihan, seks.

2.       Kebutuhan Rasa Aman : Kondisi yang membuat seseorang merasa nyaman. Perlindungan terhadap ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit, keseimbngan (stabilitas), ketergantungan.

3.       Kebutuhan Mencintai, Dicintai, dan Memiliki/Dimiliki

4.       Kebutuhan Harga Diri

5.       Kebutuhan Perwujudan Diri




V.  DOKUMENTASI DATA

Adalah bagian terakhir dari pengkajian yang lengkap. Kelengkapan dan keakuratan data diperlukan ketika mencatat data. Jika suatu bagian tidak dicatat makabagian tersebut hilang dan tidak tersedia pada data dasar.